Talkshow Pendidikan Ma’arif NU: "Transformasi Pendidikan Ma'arif NU Menuju Indonesia Maju"

Babat – Suasana Aula MWCNU Maduran, Sabtu 20 September 2025, menjadi saksi semaraknya Grand Final Ma’arif NU Award 2025 PC LP Ma’arif NU Babat. Dalam rangkaian acara tersebut, digelar Talkshow Pendidikan bertema Transformasi Pendidikan Ma’arif NU Menuju Indonesia Maju yang menitikberatkan pada kemandirian dan inovasi pendidikan di era digital.
Talkshow ini dipandu Z. Arifin sebagai host dan menghadirkan dua narasumber utama: • H. Sufaat, S.Pd., S.E., M.MPd., Ketua PC LP Ma’arif NU Babat. • Prof. Dr. H. Masdar Hilmy, S.Ag., M.A., Ph.D., akademisi sekaligus pakar pendidikan.


Dalam paparannya, H. Sufaat menekankan pentingnya keberanian Ma’arif NU dalam mengambil langkah-langkah baru agar mampu beradaptasi dengan zaman. Ia mengutip kata-kata Ralph Waldo Emerson: “Don’t go where the path may lead, go instead where there is no path and leave a trail.” Menurutnya, pendidikan Ma’arif NU harus berani mengambil langkah baru dengan menyiapkan generasi yang unggul, berkarakter, tidak sekadar mengikuti arus, melainkan menciptakan terobosan yang lebih dikenal dengan out of the box.
Ia juga menyitir firman Allah dalam QS. Ali Imran ayat 164: “Sungguh, Allah telah memberi karunia kepada orang-orang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, menyucikan mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah. Padahal sebelumnya mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” Menurutnya, pendidikan adalah anugerah Allah yang menuntun umat dari kegelapan menuju cahaya.
Dengan bahasa sederhana, H. Sufaat mengibaratkan: “Kaca depan mobil dibuat besar agar kita lebih fokus menatap masa depan, sementara spion kecil cukup untuk sesekali menengok ke belakang. Itulah filosofi pendidikan: jangan terjebak masa lalu, tapi songsong masa depan dengan keyakinan dan inovasi.”


Sementara itu, Prof. Masdar Hilmy menyoroti sisi lain era digital. Ia menegaskan bahwa perkembangan Artificial Intelligence (AI) dan teknologi modern berpotensi menghilangkan 68 juta pekerjaan, serta menghadirkan tantangan baru dengan munculnya mobil listrik dan revolusi industri yang disruptif.
Prof. Masdar menyitir QS. Al-Hasyr ayat 18: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” Ia menekankan bahwa pendidikan harus menyiapkan generasi agar tidak hanya cerdas teknologi, tetapi juga visioner, beretika, dan berkarakter.
Kedua narasumber juga mengangkat isu peran gelar sarjana dalam dunia kerja. Mereka menyitir pandangan Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX, yang beberapa kali menyatakan bahwa gelar sarjana tidak selalu penting. Meski Musk adalah lulusan University of Pennsylvania, ia memilih drop out dari program Ph.D di Stanford demi mengembangkan perusahaannya. “Kalian tidak perlu universitas untuk belajar sesuatu,” kata Musk yang dipetik dalam forum ini, sebagai refleksi bahwa kemandirian belajar lebih utama daripada sekadar gelar.
Di akhir sesi, Prof. Masdar Hilmy menyampaikan komitmennya untuk menertibkan tata kelola organisasi di PW LP Ma’arif NU Jawa Timur, demi mewujudkan pendidikan yang lebih modern, tertata, dan mampu menjawab tantangan era digital.


Acara ini semakin istimewa karena dihadiri oleh 252 kepala madrasah dan sekolah se-wilayah kerja PCNU Babat. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen bersama dalam menguatkan transformasi pendidikan Ma’arif NU menuju Indonesia maju, berdaya, dan berkarakter.

@riefzainal.pclpmaarifnubabat

Hubungi Kami

LP Ma'arif NU Babat

No Telp : 0857 8555 5499

Jalan Raya Babat-Surabaya No. 9,

Tritunggal, Babat

Follow Us

© Copyright 2023 | All Rights Reserved by LP Ma'arif NU Babat